[Cerpen] Blog Berhantu




Namaku Celisa, umurku baru 14 tahun, tapi aku sudah mempunyai sebuah blog yang ramai dikunjungi banyak orang dari berbagai belahan dunia. Seleb blog pun kukalahkan, viewers website pemerintah juga terkalahkan oleh blogku.

Tentu aku bangga dengan blogku ini, Creepy Dreams : sebuah cerita tentang mimpi. Isinya hanya sepenggal kisah dari mimpiku, yang belum terwujud, yang belum bisa kuraih sampai sekarang, sebuah mimpi yang mengharuskanku menukar sesuatu dengan sesuatu.
---
“Kenapa isinya begitu menyentuh?” tanya Resti setelah membaca postingan dari temannya, Heru. Heru sendiri tersenyum sombong karena telah membuat postingan hantu blog.
“Serem! Bukan menyentuh!” seru Resti, Resti menyelusuri layar laptopnya, melanjutkan kisah seorang anak berumur 14 tahun yang mempunyai blog.
---
Kamu pasti tidak tau mimpiku seperti apa, ya kan? Hanya aku dan Tuhan yang mengetahuinya, mimpi itu selalu kusembunyikan dari siapapun, termasuk ibu, ayah dan adik-adikku. Aku tidak mau jika mereka menertawakan mimpiku, aku tidak bisa membiarkan mimpiku ternoda oleh gelak tawa mereka.

Aku terus berusaha menutupi mimpiku saat Boy, anak kelas 3 D yang terkenal sebagai hacker dengan tingkat kejeniusan tingginya itu memberikan komentarnya di postinganku berupa cerpen yang berkisah tentang seorang gadis kecil bodoh yang memiliki blog dan ingin mendapatkan uang dari blognya. Ceritamu manis sekali, sepertinya orangnya juga manis, komentarnya masih terngiang di telingaku sampai sekarang.

Komentar Boy tersebut membuatku tersanjung, membuatku merona, bahkan membuatku jatuh cinta kepadanya. Hingga suatu ketika kejadian itu menimpaku, menimpa keluargaku, aku tak tahan saat itu, sumpah, aku khilaf!

Boy menanyakan tentang mimpiku malam itu, di dalam kubikel warnet kami berdua duduk meringkuk, sebelum bertanya, dia mempertlihatkanku sebuah video 18+, dia membelai rambutku, aku tersenyum, karena senang ada yang menyukaiku. Lalu, aku jawab dengan tenangnya, memberi tau mimpiku yang bahkan orang tuaku saja tidak tau.

Aku ingin kamu, aku ingin blogku menjadi blog paling terkenal sedunia, apapun terkalahkan olehku ... jawabku, dia segera mengecup dahiku, membuatku memerah seketika. Aku akan membuat blogmu terkenal, asalkan kau memberikan apa yang ku mau, katanya. Aku mengangguk, lalu membuat postingan tentang bagaimana mimpiku yang akan tersampaikan.

Setelah itu, dia membawaku ke sebuah motel, malam hari itu juga.
Mohon maafkan aku, ibu, ayah, adik-adikku. Aku khilaf.
---
Setelah membaca postingan Heru, Resti menutup laptopnya dan beranjak pergi meninggalkan Heru “Bisa banget sih lo bikin fiksinya!”

Heru terkekeh lalu menatap Resti serius “Engga percaya lo? Blog itu, Creepy Dreams itu ngga ada yang punya! Setiap malam kamis, blog itu bergerak sendiri, bukan karena virus ataupun apa”

Resti yang tidak percaya hantu segera terpingkal-pingkal, hari gini masih aja percaya begituan, batinnya. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya, mungkin dia akan membuktikan bahwa blog itu tidak ada.
---
Malamnya, tepat pada malam kamis, Resti melakukan pencarian tentang Creepy Dreams, koneksinya tiba-tiba melambat, padahal dia baru saja membeli kuota, dan ssebelumnya saat dia melakukan pencarian, koneksinya aman-aman saja.

Setelah loading selesai, Resti mengerjapkan matanya, banyak sekali hasil pencariannya, sebelum membaca artikel orang lain, Resti mencoba untuk melihat gambar terkait, keluarlah banyak foto gadis dengan muka tak tertolong, ada juga gadis yang sedang meringkuk di kubikel warnet dengan seorang cowo, persis dengan yang ada di blog Heru.

Resti langsung mengklik artikel orang lain yang menceritakan bahwa ada seorang gadis bernama Celisa yang ingin sekali punya blog terkenal, lalu datang Boy seorang hacker yang ‘katanya’ mampu membuat blog Celisa terkenal, asalkan, Celisa mau memberikan tubuhnya kepada Boy. Boy yang tau bahwa Celisa tidak bodoh-bodoh amat, langsung membunuh gadis itu setelah merenggut keperawanannya.

Belum merasa puas, Resti mencoba mencari blog Creepy Dreams, dia mengetikkan url nya, tapi tidak ada yang hasil yang memuaskan, malah koneksi terputus lalu tersambung, terputus dan terus menerus seperti itu. Tepat pada pukul 11.35 sebuah tab terbuka dengan sendirinya, koneksinya sangat cepat.

Setelah loading selesai, Resti merinding sendiri, sebuah blog bertemakan horror berwarna gelap, lalu terang, lalu gelap dan seterusnya. Kursor pun bergerak sendiri, Resti segera melihat url blog, tapi kosong. Resti panik, ingin berteriak tapi tidak bisa, seperti ada yang menahan mulutnya.

Kursor mengklik sebuah video dengan sendirinya, gadis cantik berambut pendek sedang mengetik, lalu keluar cowo yang diyakini oleh Resti adalah Boy dari kamar mandi, dia menarik paksa Celisa, Celisa di habisi di atas kasur oleh Boy, Boy segera mengeluarkan pisau dari laci dan menusukkan ke bokong Celisa, dada Celisa berkali-kali.

"Kau pikir aku bisa membuat blogmu terkenal, ha?" desis Boy, layar langsung buram, berganti pada gambar gadis berambut pendek, tubuhnya tak tertolong.

"Siapapun kamu, yang menonton ini, tolong aku. Boy adalah Heru, tolng jangan dekati dia, dia bisa membunuhmu kalau dia mau, aku Celisa, pemilik blog ini yang sudah bertahun-tahun mati, terima kasih ..."

Lampu kamar segera padam, kilat menyambar pohin yang berada di dekat jendela kamar Resti. Laptop Resti juga mati karena kehabisan batrai, lalu pintu kamar di ketuk pelan, bulu kuduk Resti langsung meremang, kali ini dia percaya hantu.

Pintu di ketuk lagi, kamar gelap, Resti enggan membuka. tidak ada angin atau apa pintu terbuka, ada setitik cahaya dari lilin yang di bawa seorang wanita berjubah putih, berambut panjang.

"Res ... PLN bilang mati lampu, karena hujan ..."

The End

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] Lost Novel by Eve Shi

[Review] Aishiteru

[Review] Koala Kumal