Kopi Untuk Surya
Isi cerita sama, hanya pembawaannya berbeda, yang pertama dialog dan yang kedua Narasin#HappyReading
Dialog
Surya sedang mengepakan bajunya
saat Wati sedang membuatkan kopi untuknya, dia begitu telaten membuat kopi
untuk satu-satunya anak kos favoritnya.
“Sur? Yakin mau pindah?” Tanya
Wati sambil mengaduk kopi.
Surya mengangkat dagunya lalu
mengernyit , staff kos yang satu ini benar-benar tak bisa diam. Sudah beribu
kali Surya bilang dengan jelas bahwa dia akan pindah kost ke tempat paling
damai tanpa Wati.
“Udah gue bilang berapa kali sih
Watt?!” Surya menatap bengis staff kos itu.
“Nanti aku ngga bisa liat kamu
lagi Sur!” teriak Wati, air matanya hampir meleleh.
“Udahlah Wat! Lo tau kan gue
udah punya?”
Wati menekuk wajahnya
dalam-dalam, tak terima ucapan Surya, yang sebenarnya bukan anak kost favorit
tapi orang yang dia suka.
“Lebih baik lo pikirin lagi deh,
Wati takut kalo ...” Wati terdiam, lalu dia menatap Surya khawatir.
“Takut apa Wati?” Tanya Surya
dengan wajah penasaran.
“Wati takut ngga ada yang bikini
Surya kopi”
“Yaelah Wati! Kafe kan banyak!
Udah ah, cabut dulu!!” seru Surya karena muak dengan Wati yang menghadangnya
pindah kost-kostan dekat dengan gebetan Wati.
“Surya! Kualat kamu marahin
Wati!!”
Jedder! Kilat menyambar tubuh
tegap Surya yang sedang berdiri di tepi jalan, kulitnya kini menjadi hitam
legam, rambutnya menjadi seperti anak punk, Wati menekap mulutnya tak percaya,
padahal ia tidak bermaksud, ia hanya bercanda.
---------------------------------------
Surya sedang mengepakan bajunya
saat Wati sedang membuatkan kopi untuknya, dia begitu telaten membuat kopi
untuk satu-satunya anak kos favoritnya.
Wati yang sedang mengaduk kopi
bertanya kepada Surya, dia bilang tidak yakin bahwa Surya akan pergi. Surya
mengangkat dagunya lalu mengernyit , staff kos yang satu ini benar-benar tak
bisa diam. Sudah beribu kali Surya bilang dengan jelas bahwa dia akan pindah
kost ke tempat paling damai tanpa Wati.
Mata Surya menatap Wati bengis,
dia memarahi Wati, karena Wati terlalu banyak bertanya, padahal sudah
berkali-kali dia jawab pertanyaan itu.
Gentian Wati berteriak, dia
bilang dia tidak akan bisa melihat Surya lagi, bahkan air matanya hampir
meleleh dibuat Surya.
Entah karena apa, mungkin
tekanan darah Surya sedang naik, dia membentak staff kos yang paling dia benci
itu, dia berseru, dan bilang kalau Wati tau bahwa Surya sudah punya.
Wati menekuk wajahnya dalam-dalam,
tak terima ucapan Surya, yang sebenarnya bukan anak kost favorit tapi orang
yang dia suka.
Berusaha menahan Surya, Wati
meminta Surya untuk memikirkan hal itu lagi, bahkan Wati membawa kata takut
dalam permintaannya, kalimatnya pun tidak dilanjutkan.
Penasaran, Surya bertanya kepada
Wati arti kata takut dalam kalimatnya.
Wati langsung berseru, menjawab
pertanyaan Surya, Wati bilang tidak akan ada yang membuatkan kopi lagi untuk
Surya.
Surya muak, dia langsung
memarahi Wati karena jawabannya tidak relevan, dia langsung cabut dari kost
Wati. Surya tidak suka Wati menghadangnya pindah kost-kostan dekat gebetannya.
Surya muak, Wati kesal, dia
segera berteriak kalau Surya akan kualat jika memarahi Wati. Seketika itu juga
kilat menyambar Surya yang sudah sampai di tepi jalan. kulitnya kini menjadi
hitam legam, rambutnya menjadi seperti anak punk, Wati menekap mulutnya tak
percaya, padahal ia tidak bermaksud, ia hanya bercanda.
Komentar
Posting Komentar